Thursday, December 3, 2009

Mesin Waktu Substereo spesial. Tribute untuk Ucok Harahap (AKA, Duo Kribo)





Salah seorang legenda musik rock Indonesia, Ucok “AKA” Harahap tutup usia pada hari Kamis (3/12) pukul 05:30 di RS Darmo, Surabaya, Jawa Timur karena menderita kanker paru-paru. Usianya 69 tahun.

Sebelumnya selama sekitar sebulan Ucok telah dirawat di RS Darmo untuk pengobatan atas penyakit yang baru diketahuinya sejak bulan September lalu tersebut. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui kapan dan dimana rencananya jenazah Ucok akan dimakamkan.

Ucok yang memiliki nama asli Andalas Datoe Oloan Harahap tinggal di sebuah rumah sederhana di kawasan Pagesangan, Surabaya. Ia merupakan putera dari seorang apoteker bernama Ismail Harahap yang juga pemilik Apotik Kali Asin di Surabaya pada dekade ‘60an.

Nama apotik inilah yang kemudian disingkat menjadi AKA, nama band yang didirikannya pada tanggal 23 Mei 1967 bersama Peter Wass (bas/vokal), Sonata Tanjung (gitar/biola/vokal) dan Syech Abidin (drums/vokal). Belakangan baru bergabung kemudian pemain bass Arthur Kaunang. AKA merupakan salah satu band pionir rock cadas tanahair yang sejajar dengan legenda lainnya seperti God Bless, The Rollies, Giant Step.

Di awal karirnya AKA merupakan band yang kerap membawakan nomor-nomor milik Led Zeppelin, Grand Funk Railroad, Deep Purple dan Jimi Hendrix. Ucok AKA terkenal sebagai vokalis yang eksentrik dan kerap melakukan aksi panggung teatrikal yang kontroversial. Ia juga merupakan salah seorang pionir shock-rock Indonesia seperti halnya Alice Cooper.

Menurut Wikipedia, ketika tampil di Taman Ismail Marzuki pada 9 dan 10 November 1973, Ucok AKA sempat melompati tembok dan memanjat genteng. Tiba-tiba saja secara mengejutkan ia telah kembali ke panggung bersama seorang algojo yang terus mencambuki dirinya. Berikutnya ia mengikat kakinya dan menggantung tubuhnya secara terbalik. Sempat pula ia ditusuk pedang dan masuk ke peti mati yang dibawanya ke panggung. Atraksi ini menjadi sangat populer dan disukai para penonton konser pada saat itu.

Sepanjang AKA berdiri mereka telah merilis sembilan album yang di antaranya adalah Do What You Like (1970), Cruel Side of Suez War (1974), Pucuk Kumati (1977) dan Puber Kedua (1979).

Di tahun 1975 Ucok membentuk sebuah grup baru bernama Ucok And His Gangs yang memiliki konsep musik dan aksi panggung berbeda dengan AKA karena menyatukan antara pergelaran musik rock, model dan tari-tarian. Di grup barunya ini Ucok sangat sibuk hingga membuat kawan-kawannya di AKA kemudian memecatnya dari band dan sekaligus mengubah nama band mereka menjadi SAS yang merupakan singkatan dari Sonata Tanjung, Arthur Kaunang dan Syech Abidin.

Ucok di tahun 1977 juga sempat membentuk proyek Duo Kribo bersama vokalis God Bless, Ahmad Albar yang kemudian melejitkan hits klasik antara lain “Neraka Jahanam” dan “Panggung Sandiwara”.

Ucok AKA terakhir kali tampil di Jakarta pada festival Jakarta Rock Parade yang digelar pada pertengahan 2008 silam di Tennis Indoor Senayan. Ketika itu ia tampil bersama para musisi junior yang menjadi band pendukungnya membawakan nomor-nomor milik AKA serta Deep Purple. Saat itu ia juga kembali mengulangi aksi legendaris gantung diri terbaliknya yang terkenal itu dengan mengusung tiang gantungan ke atas panggung.

* artikel diambil dari http://www.rollingstone.co.id/read/2009/12/03/540/5/1/Legenda-Rock-Indonesia-Ucok-AKA-Harahap-Tutup-Usia

Playlist Substereo 3 Desember 09

Legenda - AKA
No One Knows - Queens of the Stone Age
Duo Kribo - Duo Kribo
Shake Your Blood - Probot
Uang - Duo Kribo
Airport Halim - Duo Kribo
Elvis - Duo Kribo
Fires - Band of Skulls
Crazy Joe - AKA
Semangat 45 - AKA
Nude With Boys - Melvins
Do What You Like - AKA
Badai Bulan Desember - AKA
Pacaran - Duo Kribo
Mencarter Roket - Duo Kribo
Fangs - Imaad Wasif
Neraka Jahanam - Duo Kribo

No comments:

Post a Comment