Sunday, July 12, 2009

SS 18 Juni

Preview E.P The SIGIT "Hertz Dyslexia"

Dalam rangka menyiapkan segala-sesuatu menjelang konser "The Dyslexia", Substereo mengundang semua anggota The S.I.G.I.T. (termasuk Rekti tentunya) untuk menanyakan beberapa hal mengenai EP terbaru "Hertz Dyslexia" dan akhirnya memutarkan beberapa lagu untuk preview.


Playlist :

Bhang
AM Feeling
YHWH
The Party
Only Love Can Breatk Your Heart
Midnight Mosque Song
Money Making


Substereo Mesin Waktu: AKA

http://gwmusic.files.wordpress.com/2008/02/aka.jpg

ada tahun 1970-an di majalah Aktuil-majalah terbitan Bandung yang menjadi bacaan wajib para penggila musik-pernah ada polemik panjang lebar tentang grup asal Surabaya, AKA. Grup yang merupakan singkatan dari Apotik Kaliasin ini beranggotakan Ucok Harahap (vokal/kibor), Arthur Kaunang (bas/vokal), Sonata Tanjung (gitar/biola/vokal), dan Syeh Abidin (drum/vokal). Polemik itu berkisar pada soal layak-tidaknya AKA mengklaim dirinya sebagai pengusung aliran underground (bawah tanah). Istilah bawah tanah waktu itu merujuk pada jenis musik ingar-bingar (heavy metal) yang dibarengi dengan berbagai atribut nonmusikal, seperti rambut gondrong, pakaian awut-awutan, serta atraksi panggung yang teatrikal dan sensasional.

Teatrikal panggung atraksi serta awut-awutan, pakaian gondrong, rambut seperti nonmusikal, atribut berbagai dengan dibarengi metal) (heavy ingar-bingar musik jenis pada merujuk itu waktu tanah bawah Istilah tanah). (bawah underground aliran pengusung sebagai dirinya mengklaim AKA layak-tidaknya soal berkisar>

Di sisi lain, bagi para pengkritiknya, AKA dianggap kurang layak disebut sebagai penganut musik bawah tanah. AKA mengeluarkan album pertama mereka, Do What You Like (1970), yang berisi tiga lagu bernuansa rock keras berbahasa Inggris (Do What You Like, I've Gotta Work It Out, dan Glennmore) dan juga lagu-lagu pop Indonesia seperti Akhir Kisah Sedih dan Di Akhir Bulan Lima yang liriknya sangat bertolak belakang dengan semangat musik bawah tanah.

Oleh karena itu, AKA dianggap lebih tepat disebut sebagai penganut "ngandergron". Betapapun, kata para pengkritiknya, aliran bawah tanah juga mensyaratkan karya-karya dengan lirik yang kuat dan tidak asal-asalan.

NAMUN, terlepas dari kontroversi antara underground atau "ngandergron", yang jelas kehadiran AKA di panggung musik rock domestik era 1970-an tak bisa dipandang remeh. Bahkan, AKA yang dibentuk di Surabaya, 23 Mei 1967, bisa dianggap sebagai "pelopor" rock di Tanah Air.

(Sumber : http://hanyamusik.multiply.com)

Playslist AKA
Do What You Like
Crazy Joe

No comments:

Post a Comment